MENARIK MAHASISWA INTERNATIONAL

Selasa, 29 Maret 2011


Secara khusus, jumlah besar mahasiswa AS yang belajar di luar negeri setiap tahun adalah pasar yang belum disentuh dan umumnya diabaikan oleh universitas-universitas di Indonesia. 
 
Memiliki mahasiswa internasional terdaftar di suatu kampus adalah suatu poin plus bagi universitas mana pun yang ingin mencapai status kelas dunia. Terlebih lagi, pertukaran cendekiawan akan meningkatkan reputasi Indonesia untuk ilmu pengetahuan dan penelitian dan mengarah ke kolaborasi jangka panjang dengan centres of excellence di seluruh dunia, sehingga memberi para peneliti Indonesia akses ke temuan-temuan ilmiah besar terkini.
 
Namun, masalah dan tantangan yang lebih besar untuk Indonesia saat ini adalah meningkatkan jumlah mahasiswa internasional di kampus-kampusnya. Dari mana kemungkinan mahasiswa internasional ini berasal dan apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa internasional di Indonesia? Bagaimana situasi yang ada?

Indonesia telah menarik 5.366 mahasiswa tersier internasional pada tahun 2007, menurut data resmi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Angka ini, meskipun menunjukkan peningkatan sebesar 13.4% pada tahun lalu, masih tetap rendah dibandingkan dengan mahasiswa internasional yang belajar di negara-negara tetangga seperti Malaysia atau Australia. Malaysia memiliki 47.928 mahasiswa tingkat universitas internasional, sementara Australia memiliki 177.760 mahasiswa pada tahun 2007.

Mayoritas mahasiswa internasional di universitas-universitas di Indonesia berasal dari Malaysia (53 %) dan Timor Leste (31 %). Kedokteran adalah jurusan favorit, dipilih oleh 47 persen dari mahasiswa internasional ini, diikuti oleh Ilmu-ilmu Sosial dan Teknik, yang masing-masing berjumlah di atas 900 mahasiswa.

Mahasiswa dari negara-negara lain seperti Cina, Korea Selatan, dan Jepang secara keseluruhan masing-masingnya berjumlah kurang dari 200. Amerika Serikat (AS) pun hanya diwakili oleh 29 mahasiswa. Ini hanya bagian kecil dari jumlah total mahasiswa AS yang pergi ke luar negeri untuk belajar biasanya untuk satu semester. Sebanyak 223.534 mahasiswa AS belajar di luar negeri pada 2006.

Tujuan paling populer untuk mahasiswa-mahasiswa ini adalah Inggris (32.705), diikuti oleh Italia dan Spanyol masing-masing lebih dari 20,000 mahasiswa. Cina menerima 11.064, sementara Thailand menerima 1.584 mahasiswa AS.

Tetangga yang untung
Berdasarkan data-data itu bisa dilihat, bahwa tetangga-tetangga Indonesia menerima lebih banyak daripada Indonesia yang hanya berjumlah 29 mahasiswa. Australia, dengan penduduk yang sedikit dibandingkan Indonesia atau AS, memiliki jumlah kecil mahasiswa yang belajar di luar negeri.
 
Berdasarkan penelitian belakangan ini, sekitar 8.354 mahasiswa Australia mengambil program studi internasional tahun 2007. Jumlah ini hanya 6 persen dari jumlah total mahasiswa S-1 di Australia. Adapun negara-negara tujuan terpopuler adalah di Eropa (39 % dari pengalaman), Asia (31 %) dan benua Amerika (25 %) dengan AS sebagai negara favorit bagi mahasiswa Australia yang akan belajar di luar negeri.

Sebagai persentase dari jumlah total mahasiswa yang belajar di luar negeri, hanya 2 persen mahasiswa Australia menuju Indonesia, dibandingkan dengan persentase AS yang hanya 0,01 persen.

Pada 2008, sekitar 150 mahasiswa Australia menjalani program studi formal di Indonesia. Para mahasiswa itu melakukannya di bawah program Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) dan program Endeavour Student Exchange yang keduanya didukung oleh Pemerintah Australia. Sebanyak 100 lainnya atau lebih berpartisipasi dalam short courses intensif.

Lebih miris lagi, semua mahasiswa itu belajar bahasa Indonesia di samping seni (tari, musik) dan kebudayaan. Secara keseluruhan, maka wajar untuk dikatakan bahwa Indonesia tertinggal dari tetangga-tetangganya dalam hal menarik mahasiswa internasional.

Secara khusus, jumlah besar mahasiswa AS yang belajar di luar negeri setiap tahun adalah pasar yang belum disentuh dan umumnya diabaikan oleh universitas-universitas di Indonesia. Fokus Indonesia masih berkisar pada dua tetangga dekatnya, yaitu Malaysia dan Timor Leste, dan pada mahasiswa-mahasiswa yang belajar sepanjang masa studinya di Indonesia.

Kini, tren global dari mobilitas mahasiswa internasional bergerak ke arah yang berlawanan. Pergerakan mahasiswa internasional didominasi oleh program-program studi jangka pendek di luar negeri. Maka, kira-kira apa yang dapat universitas-universitas di Indonesia lakukan?

READ MORE - MENARIK MAHASISWA INTERNATIONAL

BEASISWA AS UNTUK GURU SMP DAN SMA

Kamis, 17 Maret 2011

Program ini akan dimulai di bulan Januari 2012 - Mei 2012, yang juga akan melibatkan observasi di sekolah tingkat menengah di AS yang akan menghubungkan peserta secara aktif dengan para guru dan siswa dari AS.
 
Kabar gembira bagi para guru SMP atau SMA yang menjadi pengajar penuh bidang studi Bahasa Inggris, Ilmu Sosial, Kewiraan, Matematika, serta Ilmu Pengetahuan Alam. Tahun ini, The International Leaders in Education Program (ILEP) kembali menawarkan beasiswa studi ke Amerika Serikat (AS) tahun akademik 2011/2012. 


ILEP adalah program milik Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departement Luar Negeri AS. ILEP dikelola oleh IREX (the International Research & Exchanges Board), sebuah organisasi nonprofit yang terletak di Washington DC, AS.

Melalui program beasiswa ILEP ini studi akan berlangsung selama satu semester dalam program akademik di universitas di AS, yang meliputi kuliah dan pelatihan intensif dalam bidang metodologi pengajaran, pembuatan materi pelajaran, strategi mengajar yang disesuaikan dengan tempat dan lingkungan pengajaran, kepemimpinan guru, termasuk penggunaan komputer dan internet, serta software sebagai alat bantu dalam mengajar.

Program ini akan dimulai di bulan Januari 2012 - Mei 2012, yang juga akan melibatkan observasi di sekolah tingkat menengah di AS yang akan menghubungkan peserta secara aktif dengan para guru dan siswa dari AS.
Adapun skema beasiswa ini meliputi biaya orientasi sebelum keberangkatan yang diadakan di Indonesia, tiket pesawat internasional dan domestik di AS, orientasi kedatangan di Washington, DC, biaya studi program akademik, tempat tinggal (umumnya berbagi kamar dengan peserta lain dari program ini), asuransi jiwa dan kesehatan, uang saku selama program akademik di universitas, laptop, dana buku/tunjangan pengembangan profesional dan lain-lainnya.

Bagi yang berminat, pelamar adalah guru sekolah tingkat SMP atau SMA yang menjadi pengajar penuh bidang studi Bahasa Inggris, Ilmu Sosial, Kewiraan, Matematika, serta IPA. Selain itu, kandidat harus berpengalaman mengajar 5 tahun atau lebih dan memiliki kemampuan bahasa Inggris aktif dan pasif yang dibuktikan dengan melampirkan skor ITP/iBT TOEFL minimum 500 atau IELTS 5.0.

Informasi syarat pendaftaran dan formulir bisa diunduh di http://www.aminef.or.id. Batas waktu untuk mengirimkan aplikasi dan dokumen pelengkapnya ditunggu sampai 15 April 2011.

 
READ MORE - BEASISWA AS UNTUK GURU SMP DAN SMA

7 CARA MENJADI GURU PROFFESIONAL

Kamis, 10 Maret 2011



1.      Anda sedang berada diruang guru untuk beristirahat atau sekedar berkumpul dengan rekan sejawat? Sedikit demi sedikit ubah kebiasaan untuk membicarakan hal dan topik diluar areal kita sebagai pendidik professional. Pertama kali anda mungkin akan dianggap aneh, namun sebagai guru jangan khawatir dianggap aneh jika yang kita maksudkan adalah demi perbaikan pola pikir dalam bersikap dan berkarier. Sekarang mana yang lebih penting, membicarakan gosip artis terbaru atau menganalisa pola pikir pemilih pemula dalam pemilu yang baru lalu yang nota bene adalah siswa-siswi kita? Tidak itu saja banyak topik yang jika kita renungkan, tidak layak didiskusikan oleh guru sebagai pendidik. Jika anda masih merasa sulit untuk melakukan hal diatas, caranya gampang, cukup cari bacaan yang bermanfaat, bacalah maka anda akan terhindar dari pembicaraan yang sia-sia di ruang guru.


2.      Jika anda punya rekan baru, bimbinglah dan berikan support dan dukungan untuk maju dengan cara selalu berkomentar positip untuk hal-hal yang dilakukannya. Tempatkan diri anda pada dirinya, maka anda akan menjadi rekan kerja yang supportif dan mau mengerti.

3.      Saat rapat, usahakan lah memberikan ide yang terbaik, masalahnya bukan pada diterima atau tidak, tapi sudahkah anda belajar meyakinkan orang lain bahwa ide andalah yang terbaik. Hal yang terbaik ketika meyakinkan rekan sekerja adalah dengan menggunakan data yang berupa hasil riset.

4.      Jadilah guru yang berpikiran terbuka atas ide atau pendapat orang lain, menyadari kelemahan dan kekuatan diri kita sendiri, dijamin makin hari wawasan dan kualitas diri kita sebagai guru akan bertambah.

5.      Ciptakan jaringan bagi diri sendiri yang membuat anda semakin hari berubah kearah guru yang lebih baik. Gunakan situs pertemanan seperti facebook untuk membuat jaringan pada pribadi-pribadi yang membuat anda bersemangat untuk maju. Jangan gunakan situs pertemanan untuk pelarian ketika anda mempunyai masalah dengan rekan sekerja di sekolah. Sambil berusaha sedikit demi sedikit menyelesaikan hal yang mungkin menjadi ganjalan , buktikan bahwa jika anda tidak mendapatkan support yang baik disekolah anda bisa mendapatkannya dengan bantuan teknologi.

6.      Semua guru berbeda, seperti juga terhadap siswa, sebagai rekan kita semestinya menjadikan perbedaan itu sebagai anugrah. Dengan menyadari perbedaan, pikiran kita akan lebih cepat terbuka ketika menerima kritik, masukan dan ide dari rekan sekerja. Saat yang sama kita menjadi lebih jujur mengenai kelebihan dan tidak malu mengatakan kekurangan sebagai pribadi.

7.      Jangan takut untuk dibicarakan oleh orang lain ‘dibelakang’. Terkadang sebagai guru, hanya karena takut dibicarakan orang lain dibelakang, guru menjadi malas untuk berinovasi dan melakukan sesuatu dengan cara yang kreatif dan beda. Padahal jika sebagai guru, kita yakin bahwa hal yang kita lakukan demi kebaikan siswa, untuk apa pusing mendengarkan pendapat orang lain. Mari mensucikan niat bahwa semua hal yang terbaik yang kita lakukan adalah demi mempersiapkan masa depan siswa, bukan demi karier, demi dipuji rekan, atasan dan orang tua siswa.

READ MORE - 7 CARA MENJADI GURU PROFFESIONAL

RI - AUSTRALIA SETUJU TINGKATKAN KERJASAMA PENDIDIKAN

PERTH - Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat untuk meningkatkan hubungan pendidikan kedua negara yang selama ini telah berjalan baik. "Pendidikan memainkan peranan penting bagi hubungan kedua negara dalam upaya membangun hubungan masyarakat dengan masyarakat serta  mengembangkan saling pengertian lebih besar antara dua negara," kata Menteri Pendidikan Australia Senator Chris Evans, di Perth, Australia, Kamis (10/3).

Hal tersebut diungkapkannya usai dirinya melakukan pembicaraan dengan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Pendidikan Nasional M Nuh. Menurutnya, Indonesia adalah mitra penting dan keuntungan kedua negara terutama didapat dari pertukaran ekonomi dan sosial yang datang dari kedua masyarakat dengan cara pertukaran pengalaman pendidikan.

"Wakil Presiden Boediono memiliki sejarah lama di Australia di bidang pendidikan pada sejumlah universitas di sini termasuk juga pada almamaternya University of Western Australia," katanya.

Menurutnya, pendidikan tetap menjadi 'bendera' hubungan bilateral kedua negara dan Australia akan melanjutkan upaya kerjasama penting ini di masa mendatang. Dikatakan senator pula, kerjasama pendidikan Australia dan Indonesia memainkan peranan penting dalam meningkatkan kehidupan ratusan hingga ribuan pelajar Indonesia.

"Hingga 2015 kerjasama investasi pendidikan akan mencapai 500 juta dolar Australia yang digunakan untuk membangun dan memperluas sekolah, pelatihan guru serta mempromosikan pluralisme dan toleransi di Indonesia," kata Evans.

Australia saat ini tetap menjadi salah satu tujuan utama bagi pelajar Indonesia dengan lebih 18 ribu mahasiswa yang tercatat di sejumlah institusi Australia selama 2010. Pendaftaran mahasiswa dari Indonesia, katanya, terus berlanjut dan meningkat dan Australia menyambut baiuk pertukaran budaya, sosial serta akademik.

Pemerintah Australia, katanya, komitmen untuk mendorong mahasiswa Australia juga berkeinginan menyelesaikan studi di Indonesia.


READ MORE - RI - AUSTRALIA SETUJU TINGKATKAN KERJASAMA PENDIDIKAN

LOMBA MENULIS CERITA


TEMA CERITA :
  1. Cerita-cerita HOROR SUPER TEROR di seputar sekolah, rumah, mall
  2. Cerita-cerita GOKIL JAHIL ABIS soal guru, tetangga, saudara
  3. Cerita-cerita CINTA romantis MANIS bareng pacar, orangtua, sahabat
  4. Tema di atas kami angkat dengan beberapa alasan. Pertama, kehidupan orang muda syarat akan cerita menarik. Kehidupan mereka penuh warna. Kedua, dengan keliaran imajinasinya, orang muda lebih berani mengekspresikan gagasannya. Mereka lebih blak-blakan, lebih spontan, dan lebih otentik. Ketiga, dunia perbukuan sangat membutuhkan penyegaran tema. Klop.
Syarat Lomba :
  1. Lomba berlaku bagi pelajar dan mahasiswa.
  2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia kreatif, unik, dan bebas.
  3. Naskah harus asli, bukan terjemah, saduran, atau comotan ide dari karya lain yang sudah ada. Jika dibutuhkan, peserta siap dihubungi panitia untuk mempertanggungjawabkan keaslian naskah.
  4. Naskah tidak mengandung unsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), pornografi, dan sadisme.
  5. Naskah belum pernah diterbitkan di media massa/buku (cetak maupun elektronik), dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba lain.
  6. Atas karya yang menang, Panitia Lomba Menulis Cerita Sekolah Tinggi Menulis Jogja (STMJ) berhak menerbitkannya dalam bentuk buku, mengumumkan/memperbanyak, dan mewujudkannya kembali dalam format digital maupun non digital yang tetap merupakan bagian dari Sekolah Tinggi Menulis Jogja (STMJ).
  7. Naskah yang masuk menjadi hak panitia dan tidak dikembalikan.
  8. Keputusan juri mengikat dan tidak bisa diganggu gugat.
  9. Hadiah untuk pemenang sudah termasuk honorarium pemuatan di buku yang diterbitkan Sekolah Tinggi Menulis Jogja (STMJ) maupun segala alih bentuknya.
Ketentuan Teknis :
  1. Setiap peserta diperbolehkan mengirimkan lebih dari satu judul.
  2. Setiap peserta diperbolehkan mengirimkan naskah lebih dari satu kategori tema.
  3. Naskah diketik di kertas berukuran A4 dengan jarak 1.5 (satu setengah) spasi. Panjang tulisan 3-5 halaman.
LAMPIRAN
Setiap naskah yang dikirimkan wajib dilampiri :
  1. biografi singkat penulis
  2. fotokopi kartu pelajar/mahasiswa yang masih berlaku
  3. nomor telepon rumah/hp
  4. alamat email
  5. nomor rekening bank atas nama peserta
  6. selembar foto close up terbaru ukuran kartu pos (3R), untuk dimuat di buku (bagi pemenang). Pose bebas, wajah terlihat jelas, tanpa kaca mata gelap.
PENGIRIMAN :
Naskah dimasukkan ke dalam amplop atau surat elektronik (email). Tuliskan: Lomba Menulis Cerita di sudut kiri atas amplop atau subjek email.
Karya dikirimkan ke :
Panitia Lomba Menulis Sekolah Tinggi Menulis Jogja, Griya Taman Asri C-335, Sleman, Yogyakarta 55581, atau
Email : redaksistmj@gmail.com.
Karya peserta diterima panitia paling lambat pada tanggal 1 Maret 2011 (cap pos).  Hadiah :
  1. Pemenang 1: uang senilai Rp 750.000 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) + sertifikat
  2. Pemenang 2: uang senilai Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) + sertifikat
  3. Pemenang 3: uang senilai Rp 350.000 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) + sertifikat
  4. Pemenang 4-10: uang senilai @ Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah) + sertifikat
[tulisan pemenang akan dibukukan untuk dipublikasikan ke seluruh Indonesia]
Ketentuan Khusus :
  1. Pengumuman pemenang akan dimuat di Facebook Sekolah Tinggi Menulis Jogja (silakan add di redaksistmj@gmail.com) pada tanggal 10 Maret 2011.
  2. Hadiah akan ditransfer via bank ke rekening peserta.
  3. Pemenang akan mendapat pemberitahuan langsung dari Sekolah Tinggi Menulis Jogja (STMJ) lewat email redaksistmj@gmail.com.
  4. Semua peserta berhak menjadi anggota jaringan penulis Sekolah Tinggi Menulis Jogja (STMJ).
  5. Panitia tidak melayani korespondensi dalam bentuk apa pun berkaitan dengan lomba ini.
Lomba ini didukung penuh oleh Satisfine Idea Production dan Solusi Distribusi.

READ MORE - LOMBA MENULIS CERITA

LOMBA MENULIS PUISI - KADO UNTUK GURU

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, pekerjaan yang mulia, dulu guru adalah gudangnya sumber ilmu, dan dengan kemajuan tekhnologi yang canggih, maka guru adalah sebagai fasilitatornya murid. Cerdaskan anak dengan pendidikan, hormati guru dengan keikhlasan.

Untuk para guru “Mengapa Anda Menjadi Guru? pernahkan anda Tuliskan min 10 Alasan anda menjadi guru?” Untuk para murid, mari sejenak mengingat masa sekolah kita dulu “Adakah guru yang paling kita sukai? Adakah guru yang paling tidak kita sukai?” rekam dan ingatlah. Maka dengan itu lomba ini saya adakan dengan tujuan untuk menjaring semangat dari teman-teman sebuah ajang kreasi “Cipta Puisi” dengan tema “Pendidikan & Guru” seberapa besar Kado penghargaan seorang guru dalam membimbing dan memberikan kecerdasan dalam dunia pendidikan.

Adapun ketentuan/kriteria perlombaan cipta puisi adalah sebagai berikut:
  • Peserta adalah Warga Negara Indonesia, TKI / TKW, tidak dibatasi umur (Pelajar, Mahasiswa, Guru, Umum, dll)
  • Naskah harus asli karya sendiri, bukan jiplakan atau terjemahan dan sedang tidak diikutkan pada lomba yang bersamaan.
  • Bertemakan: pendidikan / guru
  • Bentuk puisi bebas, halaman bebas, ditulis / diketik dalam Bahasa Indonesia
  • Naskah ditunggu selambat-lambatnya 15 Juni 2011 cap pos. Pemenang akan diumumkan 25 Juni 2011. di blog, Facebook Ady Azzumar, Group Rumah Puisi, Email.
Tehnik Pengiriman Naskah:
1. Via Email: Tulisan diketik dan dikirim ke Email: indonesiaku2011@yahoo.co.id
(lampirkan biodata naratif + No Hp, naskah karya, dan bukti transfer) Peserta lomba wajib membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 25.000 ke No. Rekening: 801-09-91003 Bank SUMSEL BABEL cabang Syariah Palembang. Atas Nama: Supriadi

2. Melalui Via Pos: (Naskah print / tulis + Uang Pendaftaran 25.000, + Biodata lengkap dan No. Hp). Kirim:
Kepada: Ady Azzumar (Supriadi, S.Pd.I)
Alamat: Jl. Ir. H. Djuanda No. 21 Kelurahan Ps III Muara Enim, 31314
(SUMSEL) cp. 085267557556

READ MORE - LOMBA MENULIS PUISI - KADO UNTUK GURU

ENGLISH COMPETITION - TINGKAT SMP DAN SMA


PT. INTERNATIONAL TEST CENTER perusahaan yang menjadi distributor ETS (Educational Testing Service) di Indonesia, mengadakan kompetisi bahasa Inggris tingkat Nasional, untuk siswa SMP & SMA sederajat.

Tingkat SMP:
Syarat dan Ketentuan
  1. Jumlah peserta: min. 50 siswa SMP/MTs per sekolah.
  2. Berlaku bagi siswa kelas 1 s/d 3 tingkat SMP/MTs.
  3. Setiap sekolah dengan jumlah peserta > 200 siswa akan memperoleh GRANT PelatihanGuru Bahasa Inggris (ETS Propell Bridge) untuk 1 orang senilai Rp. 2.500.000,-
Tingkat SMA/SMK:
Syarat dan Ketentuan
  1. Jumlah peserta: min. 100 siswa SMA/SMK.
  2. Berlaku bagi siswa kelas X s/d XII tingkat SMA/SMK
  3. Setiap sekolah dengan jumlah peserta > 200 siswa akan memperoleh GRANT PelatihanGuru Bahasa Inggris (ETS Propell) untuk 1 orang senilai Rp. 2.500.000,-
Prosedur Keikutsertaan Program
  1. Melakukan mengisi dan mengirimkan formulir pendaftaran terlampir kepada ITC.
  2. Melakukan pembayaran biaya program: @Rp. 150.000,-/siswa (sudah disubsidi)
    • -Nama Bank: Bank Mandiri
    • -Unit: Kantor Cabang Rumah Sakit Jakarta
    • -Atas nama: PT. International Test Center
    • -Nomor Rekening : 122 000 426 0181
  3. Mengirimkan bukti pembayaran kepada ITC melalui fax atau email.
Info Lengkap bisa ditanyakan ke:
International Test Center
ETS Country Master Distributor in Indonesia
Telp. 021-5711943 / Fax 021-5711944
www.itc-indonesia.com


Kontak:
Eti : eti@itc-indonesia.com / 087876481806
Acep: acep@ict-indonesia.com / 0813 8510 8272

READ MORE - ENGLISH COMPETITION - TINGKAT SMP DAN SMA

LOMBA BIOLOGI DAN KESEHATAN DI MGBC 2011


Dunia yang kompetitif seiring dengan perkembangan dan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan menjadikan prestasi dan kreativitas semakin diperlukan, tidak terkecuali oleh para siswa-siswi Sekolah Menengah Umum (SMA). Menyongsong Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2011 ini, Asian Medical Students’ Association (AMSA) Universitas Indonesia mengadakan kompetisi Biologi tingkat SMA se-Indonesia yang bertajuk FKUI National Medical and General Biology Competition 2011 (FKUI National MGBC 2011).

FKUI National MGBC 2011 yang akan diselenggarakan ini merupakan kesinambungan dari kegiatan AMSA UI setiap tahunnya. Sebelumnya, kegiatan ini telah meraih kesuksesan sejak tahun 2002.Kegiatan ini diikuti oleh sekolah-sekolah dari seluruh Indonesia termasuk sekolah-sekolah unggulan di Jabotabek. Kegiatan ini diharapkan dapat memicu dan memotivasi semangat dan kerja keras siswa-siswi SMA untuk terus berprestasi dan berkreasi.

Kompetisi akan diadakan pada:
hari / tanggal : Sabtu-Minggu, 30 April – 1 Mei 2011
waktu : 06.30 – 18.00 WIB
tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba Raya No.6, Jakarta Pusat

Sementara, technical meeting akan diselenggarakan pada:
Hari / tanggal : Jumat, 29 April 2011
Waktu : 16.45 – 18.45 WIB
Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba Raya No.6, Jakarta Pusat

Beberapa ketentuan umum acara ini:
  1. Kompetisi ini merupakan kompetisi perorangan.
  2. Pendaftaran dapat dilakukan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum technical meeting (Jumat, 29 April 2011) melalui:
    1. Email : NMGBC2011@yahoo.co.id
    2. Telp : 081806098828 (William Cheng); 08179923591 (Andrian)
  1. Berkas-berkas yang diikutsertakan dalam pendaftaran melalui e-mail yaitu formulir pendaftaran, surat izin siswa/i bersangkutan dapat mengikuti acara ini, dan bukti pembayaran biaya pendaftaran.
  2. Biaya pendaftaran sebesar Rp 150.000,00 (sudah termasuk snack dan tanda peserta) dibayarkan pada hari technical meeting dengan disertakan formulir yang sudah diisi atau transfer ke BankMandiri KCP cabang Bandung Pajajaran a.n. Raymond Surya, no.rekening 132-00-1085252-4. Bukti transfer mohon dikirim bersama form pendaftaran melalui e-mail yang tercantum di atas dan bukti asli dibawa pada hari technical meeting.
  3. Peserta diwajibkan memakai seragam sekolah pada saat kompetisi berlangsung.
  4. Peserta diwajibkan membawa kartu pelajar atau surat pengantar dari sekolah asal, foto ukuran 3 x 4 (2 lembar), pensil 2B, dan penghapus.
  5. Mengenai hal akomodasi dan transportasi dicantumkan pada lampiran.
READ MORE - LOMBA BIOLOGI DAN KESEHATAN DI MGBC 2011

LOMBA MATEMATIKA MENGGUNAKAN KALKULATOR - MATOR 2011

Lomba ini merupakan ajang mengembangkan kreativitas, ketelitian, cara berpikir logis, dan kemampuan analisa siswa dalam menerapkan pemahamannya untuk menyelesaikan soal-soal matematika praktis dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi kalkulator scientific sehingga kemampuan siswa untuk berhitung tidak lagi menjadi faktor yang utama. Oleh karena itu terbuka luas kesempatan kepada siswa untuk mengikuti perlombaan yang berwawasan teknologi ini.

PESERTA LOMBA
Siswa kelas X, XI, dan XII tingkat SMA se-DKI Jakarta yang ditunjuk oleh kepala sekolah.

MATERI LOMBA
Kelas X : materi kelas X semester 1
kelas XI : materi kelas X dan kelas XI semester 1
kelas XII: materi Kelas X dan XI serta kelas XII semester 1
PENDAFTARAN
  1. Waktu pendaftaran : 16 Februari s.d 9 Maret 2011
  2. Tidak ada biaya pendaftaran (gratis)
  3. Tiap sekolah hanya diperbolehkan mengirimkan peserta sebanyak-banyaknya 18 siswa.
  4. Tata cara pendaftaran :
    • Mengisi formulir pendaftaran***) dengan lengkap;
    • Formulir pendaftaran yang telah diisi dan ditandatangani Kepala Sekolah dikirimkan ke Panitia Mator 2011 :
      • Melalui fax ke nomor 021- 66675305
      • Email ke: mator_2011@yahoo.com
    • Konfirmasi pengiriman formulir via SMS ke salah satu nomor :
      • 083871812718, 08129827180,
      • 08561873848, 08161467062,
      • 08129744649, 081317162607,
      • 08158928243
  5. Pendaftaran ditutup bilamana jumlah pendaftar telah mencapai kapasitas maksimum yang ditetapkan panitia.
WAKTU PELAKSANAAN
Babak Kualifikasi :
Hari, Tanggal: Sabtu, 12 Maret 2011
Gelombang 1 : Pukul 08.00 – 10.30*
Gelombang 2 : Pukul 11.00 – 13.30*Tempat : 5 (lima) SMA di wilayah DKI Jakarta :
SMAN 13 (Jakut),
SMAN 3 (Jaksel),
SMAN 35 (Jakpus),
SMAN 102 (Jaktim)
SMAN 112 (Jakbar)  Babak Final**
Hari, tanggal : Sabtu, 19 Maret 2011
Waktu    : Pukul 08.30 – 11.30*
Tempat    : SMAN 3 Jakarta

KETERANGAN LENGKAP , DOWNLOAD DOKUMEN BERIKUT
  1. Brosur mator 2011
  2. Formulir mator 2011
  3. Undangan mator 2011
    READ MORE - LOMBA MATEMATIKA MENGGUNAKAN KALKULATOR - MATOR 2011

    KOMPETISI BISNIS PELAJAR SMA SEDUNIA


    High Scope Indonesia menggelar simulasi "Business Plan" di Jakarta, Kamis (10/3/2011). Simulasi tersebut merupakan persiapan High Scope Indonesia sebelum mengikuti "Global Business Challenge dan Annual Virtual Trade Fair", di New York, Amerika Serikat.

    Global Business Challenge dan Annual Virtual Trade Fair adalah kompetisi bisnis tingkat pelajar sedunia. Tahun ini akan dilaksanakan di New York, AS, selama satu minggu April mendatang.

    "Global Business Challenge dan Annual Virtual Trade Fair merupakan sebuah kompetisi bisnis dan pemasaran tingkat pelajar sedunia," kata Business Management High Scope Indonesia, Wahyu Cahyono. Rencananya, High Scope Indonesia akan mengirimkan beberapa siswanya untuk berkompetisi di "Business Challenge dan Annual Virtual Trade Fair" April mendatang.

    Pada acara presentasi simulasi "business plan" ini, para siswa High Scope Indonesia mempresentasikan rencana bisnis mereka, Nusantara Virtual Company (NVCo). NVCo sendiri merupakan perusahaan virtual yang menjual sepatu dan t-shirt berdesain khusus secara online. Pada tahun 2009 NVCo menjadi juara ketiga pada "Merril Lynch Global Business Challenge" dan pada tahun 2010 NVCo berhasil menjadi juara kedua dalam kompetisi yang sama, dengan nilai penjualan mencapai US$ 82.000.

    NVCo sudah dua tahun mengikuti program Virtual Enterprises (VE), sebuah program yang berada di bawah Departemen Pendidikan Negara Bagian New York. VE merupakan sebuah simulasi bisnis yang dirancang dan dikelola oleh para siswa dengan bimbingan guru sebagai fasilitator. Program VE ini memberikan siswa pengalaman menjadi pelaku bisnis dalam lingkungan bisnis yang sebenarnya.

    Simulasi rencana bisnis ini merupakan persiapan para siswa High Scope Indonesia sebelum mengikuti "Business Challenge dan Annual Virtual Trade Fair" di New York, Amerika Serikat, pada April mendatang.

    READ MORE - KOMPETISI BISNIS PELAJAR SMA SEDUNIA

    RSBI DISTOP, TITIK!

    ILUSTRASI: Seperti diberitakan, Kamis (11/3/2011), pemerintah saat ini tengah mengevaluasi 1.329 SD, SMP, dan SMA/SMK berstatus RSBI yang izinnya diberikan pada kurun 2006-2010 
     
    Niat pemerintah mengevaluasi program rintisan sekolah bertaraf internasional dan sekolah bertaraf internasional (RSBI/SBI) seharusnya tidak setengah hati. Evaluasi khusus terhadap RSBI/SBI sebaiknya bukan untuk mempertahankan, tetapi mengembalikan ke posisi semula, yaitu ke sistem pendidikan nasional.
     
    Demikian diungkapkan beberapa pengamat pendidikan menanggapi dihentikannya pemberian izin baru pendirian (RSBI) mulai 2011 ini. Seperti diberitakan, Kamis (11/3/2011), pemerintah saat ini tengah mengevaluasi 1.329 SD, SMP, dan SMA/SMK berstatus RSBI yang izinnya diberikan pada kurun 2006-2010.
     
    "Kalau mau evaluasi, ya, jangan tanggung-tanggung. Prinsipnya, RSBI/SBI itu jelas-jelas sudah menyimpang dari UU Sisdiknas. Dari sini kita melihat, pemerintah kita ternyata lebih menganggap kurikulum luar itu lebih baik dari kurikulum nasional," ujar pengamat pendidikan di Education Forum, Suparman, Kamis (11/3/2011). 
     
    Suparman mengatakan, anggapan itu akan terbuka dengan melihat lagi Permendiknas No.78 tahun 2009. Permendiknas tersebut menyiratkan kurikulum nasional tidak lebih baik dari kurikulum luar yang dalam hal ini diadopsi sebagai kurikulum SBI/SBI.

    "Evaluasinya adalah kembali ke sistem pendidikan nasional dengan mementingkan keunggulan lokal dan nasional. RSBI distop, titik!" kata Suparman.
    Romo E Baskoro dari Tim Advokasi Keadilan Pelayanan Pendidikan Dasar untuk Anak Bangsa menyatakan pendapat senada. Ia mengatakan, persoalan RSBI/SBI justeru semakin memantapkan pandangan masyarakat bahwa kebijakan pemerintah sampai saat ini tidak pernah disertai landasan berpikir yang kokoh.

    "Pemerintah kita dalam banyak hal memang tidak dipikirkan dengan benar. RSBI/SBI ini kan alasannya biar kita kelihatan bersaing dengan di dunia internasional," tegas Direktur SMA Kanisius ini.
    Ia mengungkapkan, alasan persaingan tersebut mestinya tidak ada lagi. Seharusnya pemerintah berpikir, lanjut dia, bahwa saat ini sudah tidak perlu bersaing, melainkan tapi justeru bermitra dengan sekolah lain di luar negeri.

    "Bersaing itu dengan menunjukkan performance yang berkualitas ke negara lain. Tunjukkan pribadi anak-anak kita berkualitas, kualitas internasional, bukan cuma soal bahasa Inggris," papar Baskoro.
    Namun, hal paling pokok perlu diperhatikan pemerintah adalah tatanan peraturan dan landasan berpikir untuk menjalankan program RSBI/SBI yang memang belum kokoh. Sampai saat ini, ujar Baskoro, permasalahan RSBI/SBI masih memperdebat soal penggunaan bahasa Inggris dan hal-hal teknis.

    "Sementara landasan berpikirnya tidak ada. Kalau memang tidak siap, ya, RSBI/SBI tak usah diluncurkan. Selalu dikatakan demi menjawab UU Sisdiknas, nyatanya, semua hanya coba-coba," ucap Baskoro.

     
     
    READ MORE - RSBI DISTOP, TITIK!

    DESAKAN HENTIKAN RSBI MENGUAT

    Rabu, 09 Maret 2011

    Desakan kepada pemerintah untuk menghentikan rintisan sekolah bertaraf internasional atau sekolah bertaraf internasional (RSBI/SBI) di Indonesia semakin menguat. Dukungan untuk menghentikan praktik RSBI/SBI itu mulai datang dari Komisi X DPR.
    Hal itu terungkap dalam pertemuan Ikatan Guru Indonesia (IGI) dengan sejumlah anggota Komisi X DPR di Jakarta, Selasa (8/3/2011). Pada kesempatan ini, IGI yang merupakan organisasi guru dengan fokus memberdayakan guru secara mandiri menyampaikan Petisi Pendidikan tentang SBI.

    Ketua Umum IGI Satria Dharma mengatakan, RSBI/SBI justru akan menghancurkan kualitas sekolah yang ada. Masyarakat akan merasa dibohongi dengan program ini dan pada akhirnya akan menuntut tanggung jawab pemerintah yang mengeluarkan program tersebut.

    Seperti yang juga diberitakan di Kompas.com, Selasa (8/3/2011), Satria mengatakan, janji RSBI/SBI sebagai sekolah berkelas dunia, dengan segala sistem manajemen, mutu guru, sarana, infrastrukturnya, dan kriterianya, tidak akan bisa dipenuhi. Program SBI itu salah konsep, buruk dalam pelaksanaannya, dan 90 persen pasti gagal.

    "Di luar negeri, konsep ini gagal dan ditinggalkan," kata Satria.

    Itje Chotidjah, guru yang sering diminta mengajari guru-guru SBI belajar bahasa Inggris, merasa sedih dan prihatin.

    "Guru-guru SBI itu hanya belajar bahasa Inggris dalam lima hari dan mereka disuruh mengajar materi pelajaran dalam bahasa Inggris," ujar Itje.

    Ketua Dewan Pembina IGI Ahmad Rizali menambahkan, pemerintah mengasumsikan bahwa untuk dapat mengajar hard science dalam pengantar bahasa Inggris maka guru harus memiliki TOEFL lebih dari 500. Padahal, tidak ada hubungan antara nilai TOEFL dan kemampuan mengajar hard science dalam bahasa Inggris.

    "TOEFL bukanlah ukuran kompetensi pedagogi," kata Rizali.

    Pengutamaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar juga memprihatinkan. Padahal, di Jepang, China, dan Korea justru menggunakan bahasa nasionalnya, tetapi siswanya memiliki kualitas dunia.

    Tidak efektif

    Soal bahasa Inggris sebagai pengantar di sekolah-sekolah yang ternyata tidak efektif, termasuk di Indonesia lewat program RSBI/SBI, telah dikaji British Council. Simposium dilaksanakan selama dua hari mulai Rabu (9/3/2011) ini.

    "Kalau ingin fasih dalam berbahasa Inggris, perkuat bidang studi bahasa Inggris dan bukan bahasa asing itu dijadikan bahasa pengantar pendidikan," papar Satria.

    Dampak yang paling terasa dengan kebijakan RSBI/SBI adalah terciptanya diskriminasi dan kastanisasi dalam pendidikan sehingga menjadi sangat komersial. Satria mengatakan, komersialisasi pendidikan inilah yang kita tentang karena hanya anak orang kaya yang bisa sekolah.

    Anggota Komisi X, Dedi S Gumelar, mengatakan, pada program RSBI/SBI dianggap banyak terjadi penyimpangan di masyarakat. Padahal, selama ini ada banyak sekolah baik dengan kualitas siswa berkelas dunia tanpa harus dilabel sebagai sekolah internasional.

    "SBI harus dikoreksi. SBI hanya menjadi market label. Subtansinya tidak memiliki mutu berkelas internasional," ujar Dedi.

    Secara terpisah, dalam rapat kerja nasional Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (ALPTKSI) juga mendesak penghentian RSBI/SBI. Program ini akan membuat pendidikan kita disfungsional dan mengancam aspek paling strategis dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, yaitu sumber daya kepemimpinan nasional.

    "Dengan menetapkan standar internasional, sesungguhnya kita diperbudak oleh kekuatan global yang memaksa kita memandang keluar (outward looking) dan mengabaikan berbagai kepentingan nasional. Dunia pendidikan harus melayani apa yang menjadi kebutuhan stakeholder-nya. Akibat kebijakan ini akan membuat upaya pendidikan kita semakin tak nyambung dengan kebutuhan," kata Ketua ALPTKSI Sulistiyo.


    READ MORE - DESAKAN HENTIKAN RSBI MENGUAT

    JANGAN ASAL "COMOT" KURIKULUM ASING

    Ilustrasi: Sebuah kurikulum pendidikan suatu negara pasti berdasarkan kondisi ekonomi, sosial, budaya dan politik di negara tersebut sehingga kurikulum yang disusun dapat mengembangkan sumber daya manusia di negara itu.

    Kurikulum yang tidak terstruktur dengan baik dan kualitas guru yang memprihatinkan menjadi dua hal esensial yang menghambat pemerintah dalam mewujudkan program sekolah bertaraf internasional di Indonesia. Program rintisan sekolah bertaraf internasional/sekolah bertaraf internasional (RSBI/SBI) perlu dikaji ulang. 
    Demikian dikatakan Education Advisor British Council Indonesia Itje Chotidjah di acara "EBE Symposium on The RSBI/SBI system in Indonesia: Policy and Practice", Rabu (9/3/2011), di Jakarta. Simposium yang membahas tentang evaluasi perjalanan program rintisan sekolah bertaraf internasional/sekolah bertaraf internasional (RSBI/SBI) tersebut berlangsung sampai Kamis (10/3/2011).

    "Menurut pengamatan saya kurikulum pendidikan yang tidak tersusun dengan baik dan kualitas guru yang memprihatinkan adalah dua hal yang menyulitkan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan berstandar internasional," kata Itje.

    Dia mengungkapkan, sebuah kurikulum pendidikan suatu negara pasti berdasarkan kondisi ekonomi, sosial, budaya dan politik di negara tersebut. Sehingga, tambah Itje, kurikulum yang disusun dapat mengembangkan sumber daya manusia di negara tersebut.

    "Indonesia harus seperti itu. Jangan mencomot kurikulum dari negara lain," ujar Itje.

    Ia menambahkan, sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan manusia tanpa dilandasi suatu riset yang kuat, itu sama artinya seperti menunggu "bom waktu".

    "Karena tidak mempunyai kurikulum nasional. Kita hanya punya standar kompetensi dan kompetensi dasar yang kemudian diserahkan ke sekolah untuk acuan kurikulum tingkat satuan pendidikan atau KTSP," ungkapnya.

    "Apa jadinya dunia pendidikan kita, jika kurikulum yang tidak terstruktur secara baik ditambah kurikulum yang diadopsi dari negara lain?," ujar Itje.
    READ MORE - JANGAN ASAL "COMOT" KURIKULUM ASING

    SEKOLAH PERLU CONTOHKAN MULTIKULTURAL

    Senin, 07 Maret 2011




    Sekolah dan kelas semestinya jadi tempat anak-anak belajar berbaur, berbagi, dan menghormati anak-anak lainnya sebagai upaya membangun masyarakat multikultural. Untuk itu, sekolah janganlah elitis dan menguatkan pembagian kelas sosial, tetapi perlu mendorong pendidikan inklusif.

    Sekolah di abad ke-21 perlu membekali siswa dengan keterampilan yang sangat vital, yakni hidup dalam masyarakat multikultural yang jadi modal untuk mampu hidup damai dengan orang lain. Karena itu, kesadaran perbedaan agama, suku, bahasa, dan ras seharusnya tidak dibuang dari kelas. Sebaliknya, perbedaan justru harus diakui dan dirayakan.

    Pendidikan damai dalam masyarakat multikultural menjadi perhatian UNESCO dalam merespons masih berkecamuknya konflik dan perang di berbagai belahan dunia. Pendidikan di sekolah dan kelas diyakini bisa jadi contoh terdepan untuk menunjukkan sikap toleransi, saling menghormati, dan hidup damai dengan orang lain.

    Dirjen UNESCO Irina Bokova mengatakan, suatu negara tidak dapat menciptakan dasar-dasar abadi untuk perdamaian kecuali jika menemukan cara-cara untuk membangun kepercayaan yang saling menguntungkan antarwarganya. ”Tempat untuk memulainya, yakni di dalam ruang kelas,” kata Bokova.

    Pendidikan mestinya berpotensi sebagai kekuatan untuk mendorong perdamaian. Namun, masih banyak praktik pendidikan yang keliru. Sekolah justru digunakan untuk menguatkan pembagian kelas sosial, intoleransi, dan prasangka yang mendorong pada perang.

    Pengamat pendidikan, Darmaningtyas, di Jakarta, Minggu (6/3/2011), mengatakan, pendidikan yang sebaiknya dikembangkan adalah yang inklusif. Namun, di Indonesia, pembagian sekolah-sekolah mulai dari sekolah reguler, sekolah standar nasional, sekolah mandiri/unggulan, hingga rintisan sekolah bertaraf indernasional (RSBI/SBI) justru menegaskan pembagian kelas sosial masyarakat.

    ”Siswa miskin dan kaya di negeri ini mendapatkan layanan dan akses pendidikan yang dibeda-bedakan. Kondisi ini dapat memicu gesekan sosial karena ketidakadilan dan kecemburuan sosial,” kata Darmaningtyas.

    Jika anak-anak muda sulit mengakses pendidikan dasar berkualitas, mereka bisa terjerumus dalam kemiskinan, pengangguran, dan putus asa sehingga mudah direkrut untuk konflik. Pendidikan yang tidak sama berinteraksi dengan kesenjangan yang lebar bisa mempertinggi konflik.

    Sistem pendidikan yang tidak membekali anak muda dengan keahlian untuk keluar dari kemiskinan, pengangguran, dan kemerosotan ekonomi sering memicu konflik kekerasan.

    Pengamat pendidikan, HAR Tilaar, mengatakan, masyarakat multikultural mestinya tidak asing di Indonesia. Justru negara ini bisa jadi contoh bangsa yang menerima perbedaan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ikanya. ”Tapi masalahnya semangat itu semakin hilang dari masyarakat, termasuk generasi muda sekarang. Kita harus bisa membangkitkannya kembali sebagai kekuatan bangsa ini,” ujar Tilaar.

    UNESCO menyerukan supaya semua bangsa tidak mengunci potensi pendidikan untuk bertindak sebagai kekuatan perdamaian. Perlu dibentuk masyarakat yang secara mendasar punya sikap toleran, saling menghargai, dan berkomitmen untuk berdialog. Sikap-sikap ini seharusnya secara aktif ditumbuhkan di kelas-kelas setiap hari di seluruh dunia. Jangan menggunakan sekolah untuk jadi kendaraan mengembangkan kefanatikan, sikap patriotik yang berlebihan (chauvinism), dan tidak menghargai orang lain. Hal itu tidak boleh terjadi di pendidikan.

    READ MORE - SEKOLAH PERLU CONTOHKAN MULTIKULTURAL

    MENDIKNAS : CORET SEKOLAH YANG CURANG


    Sanksi tegas akan diberikan kepada siapa saja pihak sekolah yang melakukan kecurangan dalam proses administrasi seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) jalur undangan. Menteri Pendidikan Nasional Mohamad Nuh menegaskan hal tersebut, termasuk menjamin sanksi tegas untuk kecurangan-kecurangan yang akan terjadi pada ujian nasional (UN) tahun ini.

    "Saya belum menerima laporan soal adanya kecurangan dalam SNMPTN undangan. Jika terbukti curang, maka akan diberi sanksi berupa pencoretan nama sekolahnya dari SNMPTN undangan," kata Nuh seusai menandatangani nota kesepahaman tentang penyelenggaraan pendidikan kebangsaan di Indonesia di Gedung Kementrian Dalam Negeri, Senin (7/3/2011).

    Seperti diberitakan, Komisi IV DPRD Kota Solo mendapat laporan dugaan manipulasi nilai seorang siswa di sebuah SMA negeri di Kota Solo. Komisi IV akan menyelidiki hal yang diduga dilakukan agar siswa yang juga anak kepala sekolah bersangkutan dapat mengikuti jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) undangan.

    Ketua Komisi IV Zaenal Arifin dan anggota Komisi IV, Reni Widyawati dan Abdul Ghofar Ismail, menerima laporan itu dari pihak berbeda dan waktu berbeda.

    "Orang yang melapor kepada saya mengatakan, pengubahan dilakukan pada rapor. Anak yang kemampuan akademiknya pas-pasan ini tiba-tiba menjadi peringkat tiga paralel," kata Reni, Rabu (2/3/2011) lalu.

    Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Solo Rakhmat Sutomo mengatakan, pihaknya telah menugaskan pengawas sekolah meminta klarifikasi ke sekolah. Dari laporan yang diterima dinas, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kesiswaan, dan guru Bimbingan dan Konseling (BK) sekolah itu mengatakan, siswa itu tidak mendaftar program SNMPTN undangan, siswa itu tidak menduduki peringkat tiga dalam leger (daftar nilai asli) kelas X-XII, dan tidak ada tanda-tanda pengubahan nilai.

    "Namun, kami akan menerjunkan tim untuk menginvestigasi," kata Rakhmat.

    Rahasia umum

    Menurut seorang siswa sekolah itu, kasus sudah menjadi rahasia umum. Siswa yang diduga nilainya didongkrak diketahui teman- temannya memiliki kemampuan pas-pasan.

    "Secara tak sengaja kami mengetahui siswa itu berada di nomor tiga paralel. Padahal, nilai ulangan hariannya kerap di bawah 5, tetapi nilai rapornya paling rendah 7," katanya.

    Siswa lain menuturkan, selama ini siswa tidak pernah diberi tahu peringkat nilai rapor. Namun, hasil ulangan kerap diumumkan sehingga antarsiswa saling tahu kemampuan masing-masing.

    "Saat kami diminta menghitung nilai total sejak kelas XI dan mengumpulkan kepada guru BK, hanya siswa itu yang tidak mau diketahui nilainya. Namun, teman- teman secara tidak sengaja mengetahui nilainya di ruang guru BK," kata siswa itu.

    Siswa yang nilainya diduga didongkrak itu mengaku berencana mendaftar ke jalur swadana sebuah PTN.

    READ MORE - MENDIKNAS : CORET SEKOLAH YANG CURANG

    RABU : BATAS PENGUCURAN DANA BOS DAERAH


    JAKARTA - Pemerintah pusat mengultimatum pemerintah daerah untuk kedua kalinya. Setelah pertama, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Dalam Negeri mengultimatum Rabu (2/3) pekan kemarin agar pemerintah daerah segera menyalurkan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Selanjutnya Pemerintah memberi batas waktu hingga Rabu (9/3) pekan ini kepada Pemda untuk mengucurkan dana BOS.

    ‘’Kalau tidak juga mengucurkan, Kemdiknas, Mendagri bersama Kemenkeu akan memotong anggaran Pemda itu dengan berbagai skema,’’ ungkap Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, kepada Republika, Senin (7/3).
      


     Hingga Ahad (6/3) kemarin, jumlah Pemda yang telah mengucurkan dana baru sekitar 109 kabupaten kota. Padahal, kabupaten kota di Indonesia terhitung sebanyak 497 kabupaten/kota.

    Muhammad Nuh mengatakan sanksi pemotongan anggaran tersebut tidak akan dilakukan pada tahun ini. Tetapi, sanksi tersebut akan diberlakukan pada 2012. ‘’Kalau tahun ini kan sudah dianggarkan dan diputuskan,’’ ucapnya.

    Pemotongan dana tersebut pun dilakukan dengan berbagai skema. Menurut Muhammad Nuh, hal tersebut sudah dibicarakan dengan Kementerian Keuangan. ‘’Kami sudah bicarakan dan akan dipikirkan berbagai skema pemotongan yang tak merugikan dunia pendidikan di daerah,’’ ucapnya.

    READ MORE - RABU : BATAS PENGUCURAN DANA BOS DAERAH

    ANAK PERLU KOMPETISI

    Kamis, 03 Maret 2011

    Pendidikan adalah sebuah proses yang berkelanjutan sehingga tidak hanya diukur dengan pencapaian prestasi di sebuah ajang kompetisi. Namun, dengan mengikuti kompetisi seorang anak bisa mengukur kemampuan yang dimilikinya sekarang, melakukan pengukuran dan perbandingan kinerja (benchmark) dengan anak-anak lain yang berusia sebaya dengannya, serta memikirkan pencapaian yang diinginkan di kemudian hari.

    Demikian diungkapkan Direktur PT Kuark Internasional Sanny Djohan di acara Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2011 di Titan Center, Bintaro, Tangerang, Provinsi Banten, Sabtu (19/2/2011). Ia mengatakan, dengan melakukan tiga hal di atas itu seorang anak dengan bimbingan orangtua dan gurunya dapat menjadi pribadi yang memiliki sistematika berpikir yang komprehensif dan mampu mengatasi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

    "Pola berpikir kebanyakan orang sering terjebak pada pencapaian prestasi individu di dalam sebuah kompetisi sehingga tidaklah mengherankan jika ada perorangan ataupun tim yang secara khusus dipersiapkan untuk menghadapi sebuah kompetisi. Hal tersebut sudah tentu tidak menggambarkan hasil dari proses pendidikan yang dimiliki oleh sebuah sekolah, daerah, ataupun negara," ujar Sanny.
    Ia memaparkan, OSK dirancang sebagai wadah kompetisi di bidang sains yang terbuka untuk semua siswa tingkat SD se-Indonesia dengan menerapkan kedalaman pemahaman materi yang dapat mengasah kemampuan penalaran siswa. Kegiatan ini, ia berharap, dapat menjadi sebuah acuan standar bagi pemetaan kualitas pendidikan sains tingkat pendidikan dasar di Indonesia.

    "Menang dan kalah adalah sebuah dinamika proses berkompetisi dan tidak menghilangkan esensi dari kompetisi itu sendiri," kata Sanny.
    Itu sebabnya OSK dengan sistem kompetisi yang terbuka bagi siapa saja memberikan ruang kebebasan bagi sekolah untuk mendorong setiap siswa ikut serta sebagai sarana untuk mengevaluasi dan melakukan benchmark standar kualitas pendidikan sains dengan siswa-siswa dari sekolah lain secara nasional. Keikutsertaan anak didik secara kontinu dan konsisten dari tahun ke tahun akan memberikan pengalaman yang berharga di dalam membentuk pemahaman konsep dan kemampuan penalaran anak-anak sejak usia dini.
    "Sehingga OSK diharapkan juga dapat memberikan umpan balik yang positif kepada pihak sekolah, khususnya dalam melakukan evaluasi terhadap standar kualitas pendidikan sains," imbuh Sanny yang menerbitkan Komik Sains Kuark sebagai media ajar sains ini.
    Sementara penggagas OSK, Prof Yohanes Surya, mengatakan, saat ini orang lazim berpikir bahwa kompetisi hanyalah ditujukan bagi sebagian orang saja, yaitu bagi mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Menurut dia, pemahaman itu tidak salah.

    "Namun perlu dipahami juga bahwa kompetisi adalah sarana bagi anak-anak untuk mengasah kemampuan dan membiasakan diri dengan pencapaian standar yang lebih baik lagi", papar Yohanes. 
    Ia menambahkan, oleh sebab itu baik orangtua, guru ataupun kalangan pendidik perlu untuk memotivasi anak-anak sejak usia dini untuk berpartisipasi dalam berbagai kompetisi yang positif sebagai sebuah pengalaman dan pelajaran yang berharga bagi masa depan anak-anak.

    Diberitakan sebelumnya, Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2011 serentak digelar di sejumlah wilayah di Indonesia sebagai kompetisi sains pendidikan dasar tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kuark Internasional bekerja sama dengan Dharma Dexa. Pada tahun kelima pelaksanaannya ini, OSK diikuti sekitar 82.000 siswa SD/MI dari 152 kota/kabupaten di 33 provinsi di Indonesia.

    READ MORE - ANAK PERLU KOMPETISI

    BEA SISWA KHUSUS PEREMPUAN

    Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Hari Perempuan Internasional 2011 dan menyambut Hari Kartini 2011, Rifka Annisa Research and Training Center (RA-RTC) kembali menawarkan Program Beasiswa Pelatihan Tingkat Nasional bertema Manajemen Women’s Crisis Center. Sepuluh beasiswa penuh ditawarkan untuk mengikuti pelatihan yang akan dilaksanakan April 2011 mendatang.

    Tema-tema yang dipilih untuk pelatihan ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan lembaga-lembaga pemberi layanan untuk perempuan korban kekerasan yang cukup banyak tersebar di berbagai wilayah Indonesia, baik yang diinisiasi oleh pemerintah maupun kelompok-kelompok masyarakat. Materi pelatihan ini meliputi Sejarah dan Konsep Women’s Crisis Center, Prinsip dan Kode Etik Women’s Crisis Center, Mekanisme Penanganan Korban dan Alur Layanan,  Pengelolaan Shelter, Mekanisme Pencatatan Kasus, Sistem Monitoring dan Evaluasi Layanan, Pengelolaan Sumberdaya Manusia, Pengelolaan Keuangan dan Strategi Penggalangan Dana.

    Adapun beasiswa penuh akan diberikan hanya kepada 10 kandidat dengan skema yang meliputi fasilitas pelatihan, uang saku, transportasi pesawat kelas ekonomi PP, serta transportasi lokal. Sementara beasiswa parsial (setengah penuh) akan diberikan kepada 15 kandidat penerima, berupa fasilitas pelatihan dan uang saku.
    Bagi yang berminat, syarat dan tata cara pendaftaran beasiswa ini bisa dilihat di www.rifka-annisa.or.id. Batas waktu pengiriman aplikasinya ditunggu sampai 18 Maret 2011.

    READ MORE - BEA SISWA KHUSUS PEREMPUAN

    MAU DIBAWA KEMANA MATEMATIKA KITA

    Praktik pendidikan Matematika di Indonesia dinilai masih terpusat untuk mempersiapkan siswa melanjutkan ke pendidikan tingkat tersier. Semestinya, dunia di abad 21 ini, pembelajaran Matematika yang paling utama adalah pembelajaran yang berfungsi efektif di kehidupan sehari-hari sebagai warga negara yang peduli, konstruktif, dan pandai bernalar.

    Demikian diungkapkan Iwan Pranoto, pakar Matematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam diskusi terbatas yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia, Jumat (28/1/2011) lalu. Hadir dalam diskusi di sekretariat Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) ini antara lain Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Djalal, Ketua Program Gerakan Indonesia Mengajar Anies Baswedan (tuan rumah), guru besar ITB Profesor Bana Kartasasmita, serta sejumlah dosen dan guru.

    Atas dasar itulah, kata Iwan, diskusi tersebut melahirkan sebuah tim yang dibentuk untuk mengawasi peningkatan mutu siswa Indonesia, khususnya dalam hal Matematika, sains, dan membaca. Ketiga item tersebut dinilainya saling berhubungan dan menjadi penentu kualitas generasi bangsa di masa depan.
    Sementara itu, Sekretaris Tim Pengawas Mutu Siswa (TPMS) Ahmad Rizali mengatakan, tim telah berhasil membuat rekomendasi untuk disampaikan kepada pemerintah dan publik. Tim tersebut merekomendasikan perlunya perumusan ulang cetak biru tujuan pendidikan Matematika yang sejalan dengan tuntutan dunia global.
    "Yakni pengembangan kecakapan bernalar dan memecahkan masalah," tegas Rizali, dihubungi di Jakarta, Senin (31/1/2011).

    Rekomendasi lainnya, perlunya perumuskan ulang kerangka dasar “ujian nasional Matematika” dengan sistem penyelenggaraannya agar dapat mengukur kecakapan bernalar dan memecahkan masalah tak rutin yang sesuai tuntutan kehidupan dunia abad 21 berdasarkan kajian yang sangat serius. Tim juga merekomendasikan penyebaran dan penjelasan gagasan peran Matematika di kehidupan abad 21 melalui berbagai media.
    TPMS juga memberikan turunan atas rekomendasi itu yakni perlunya penyusunan program yang komprehensif dan berkelanjutan mengenai pengadaan bahan ajar (buku teks, elektronik, dan media-media lainnya), pencerahan kepada masyarakat tentang peranan Matematika dalam kehidupan nyata, serta apresiasi terhadap Matematika sebagai hasil karya peradaban kemanusiaan, yang mendukung pembelajaran sehingga sesuai dengan cetak biru baru.
    "Selanjutnya perlu menyusun program pendidikan dan pelatihan guru secara komprehensif, sistematis, dan berkelanjutan yang sesuai dengan cetak biru di atas," imbuh Rizali.

    Selain itu, TPMS juga meminta adanya sinergi antarsatuan-satuan di bawah Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) untuk meningkatkan daya penetrasi serta menciptakan lompatan perbaikan program Mmatematika di sekolah. Mengundang kajian serta masukan yang lebih mendalam dari pakar-pakar ekonomi, ilmu syaraf (brain theory), psikologi pendidikan, rekayasa, sains, dan yang terkait lainnya terhadap upaya pembenahan pendidikan Matematika secara menyeluruh.

    Ia menuturkan, perlunya merancang sejumlah pilot project pada skala kecil (tingkat sekolah) di beberapa provinsi untuk mengujicoba inovasi dalam pengembangan pembelajaran Matematika yang sesuai dengan cetak biru tujuan pendidikan Matematika di atas. Juga mendorong perumusan profil lulusan SMA yang diharapkan oleh perguruan tinggi di abad 21 ini yang dapat digunakan untuk merancang kurikulum Matematika.

    Sebelumnya diberitakan, kemenangan siswa Indonesia di berbagai ajang olimpiade Internasional rupanya tak membuat kualitas siswa Indonesia meningkat. Justru sebaliknya, sekitar 76,6 persen siswa setingkat SMP ternyata dinilai “buta” Matematika.

    Menurut Iwan, dihitung dari skala 6, kemampuan Matematika siswa Indonesia hanya berada di level ke-2. Ironisnya, kondisi itu bertahan sejak 2003 lalu. Artinya, selama tujuh tahun, kondisi itu tetap stagnan alias tak berubah.

    READ MORE - MAU DIBAWA KEMANA MATEMATIKA KITA

    GASING - KONSEP MATEMATIKA

    Pembelajaran Matematika di sekolah-sekolah harus direformasi. Pasalnya, Matematika yang diajarkan pada siswa abstrak sehingga anak kesulitan memahami konsep-konsep Matematika, serta tidak berkembang logikanya.

    Metode pembelajaran Matematika yang tidak tepat itu justru mengakibatkan anak-anak lemah dalam menghitung. Padahal, kemampuan menghitung mulai dari penambahan, perkalian, pengurangan, serta pembagian dibutuhkan untuk penguasaan sains, seperti Fisika dan Kimia.

    "Cara belajar Matematika yang dikenalkan ke anak-anak tidak gampang dan menyenangkan. Anak selalu tegang jika belajar Matematika sehingga mereka sulit menyukai dan menguasai konsep dasar Matematika," kata Yohanes Surya, ilmuwan yang juga pimpinan Surya Institute dalam pelatihan Matematika Gampang Asyik dan Menyenangkan (Gasing) di Tangerang, Senin (28/2/2011).

    Pelatihan Matematika tingkat SD yang dikembangkan untuk bisa dikuasai dalam waktu sekitar 6 bulan itu diikuti orang tua, guru, mahasiswa, hingga anak-anak sekolah. Yohanes Surya bereksprimen dengan Matematika Gasing sekitar dua tahun lalu pada anak-anak di Papua yang awalnya tidak bisa menghitung dan membaca. Mereka dikenalkan dengan pembelajaran yang berangkat dari hal-hal konkrit di sekitar, lalu abstrak (konsep Matematika).

    Pelajaran terus diulang dengan cara menyenangkan. Seperti contoh, anak-anak tersebut dilatih menghitung di luar kepala atau mencongkak. Belajar juga dikemas dengan cara-cara menyenangkan mulai dari memanfaatkan jari, kartu, games, hingga memodifikasi lagu anak dan daerah yang familiar untuk memasukkan konsep-konsep Matematika.

    Yohanes mengatakan, pengajaran Matematika yang mesti dikuasai mutlak adalah penjumlahan. Mereka harus mampu menghitung di luar kepala atau mencongak.
    "Membiasakan anak mencongak untuk melatih otak. Lalu, anak-anak terus diberi latihan sehingga lama-lama mereka terbisa menjumlah. Guru dan orang tua harus kreatif memberikan soal-soal latihan," jelas Yohanes.
    Setelah menguasai penjumlahan, pelajaran berlanjut ke perkalian. Di sini, anak tidak boleh hanya menghafal perkalian, tapi harus paham konsepnya.

    Ada banyak cara menyenangkan untuk membuat anak-anak hafal perkalian. Lalu, anak dengan mudah diajak untuk beranjak ke pengurangan dan pembagian. Kemudian, logika anak diasah dengan soal-soal cerita yang sarat nilai-nilai untuk membangun karakter anak.
    "Saya sekarang fokus mengembangkan Matematika Gasing, karena menemukan bahwa anak-anak jadi sulit belajar Fisika. Saya ingin menyelesaikan akar masalah dulu. Dalam reformasi matematika, kita perlu menyelesaikan masalah pokoknya. Anak-anak lemah dalam menghitung," kata Yohanes yang juga Presiden Olimpiade Fisika Asia ini.

    Menurutnya, dirinya hendak menyebarluaskan Matematika Gasing pada ibu-ibu supaya mereka bisa membantu anak-anaknya mengajarkan Matematika.
    "Virus untuk membuat Matematika menyenangkan harus cepat tersebar supaya kita mudah membereskan permasalahan di pelajaran sains juga," ujar Yohanes.

    READ MORE - GASING - KONSEP MATEMATIKA

    RUMIT !? KONSEP MATEMATIKA PERLU DIRUBAH

    Pembelajaran Matematika di sekolah-sekolah saat ini masih bersifat abstrak sehingga anak kesulitan memahami konsep-konsep Matematika serta logika anak menjadi tidak berkembang. Karena itu, sistem pendidikan Matematika harus diubah agar tepat sasaran.
    Metode pembelajaran Matematika yang tidak tepat itu justru mengakibatkan anak-anak lemah dalam menghitung.

    "Padahal, kemampuan menghitung dibutuhkan untuk penguasaan sains, seperti Fisika dan Kimia," kata Ketua Dewan Pembina Ikatan Guru Indonesia (IGI) Ahmad Rizali, Selasa (1/3/2011).
    Ilmuwan Yohanes Surya yang juga pimpinan Surya Institute mengatakan, pendidikan Matematika di sekolah lebih menekankan anak menghafal tanpa mengerti bagaimana proses berpikir logis untuk memahami konsep dasarnya.

    "Cara belajar Matematika yang dikenalkan kepada anak-anak tidak gampang dan tidak menyenangkan. Anak selalu tegang jika belajar Matematika sehingga mereka sulit menyukai dan menguasai konsep dasar Matematika," kata Yohanes dalam pelatihan ”Matematika Gampang, Asyik, dan Menyenangkan (Gasing)” di Tangerang.
     
    READ MORE - RUMIT !? KONSEP MATEMATIKA PERLU DIRUBAH

    Subardini Bariel, S.Si, M.M.. Diberdayakan oleh Blogger.