SAHABAT GURU, SITUS KOMUNIKASI GURU MATEMATIKA

Senin, 04 April 2011



Mata pelajaran matematika diakui masih menjadi momok bagi sebagian siswa di sekolah. Untuk itu, berbagai cara telah ditempuh agar siswa dapat lebih semangat dalam mendalami pelajaran ilmu pasti tersebut.

Hal ini juga ditangkap oleh Telkomsel. Caranya, mereka meluncurkan program bagi komunitas Guru.

Pada program ini, para guru disediakan sebuah wadah di mana mereka bisa berinteraksi dengan rekan-rekan sesama guru lainnya secara online dan dikemas secara lebih menarik.

"Di www.telkomselsahabatguru.com, para guru dapat mendiskusikan seputar perkembangan atau persoalan terkini di dunia belajar-mengajar matematika," kata Joni Siswadi, Vice Prsident Corporate Secretary Telkomsel, pada keterangannya, 14 Maret 2011.

Di dalam situs tersebut, Joni menyebutkan, setelah mendaftar dan login, guru juga bisa berbagi tentang bagaimana cara menjelaskan penghitungan atau memecahkan berbagai soal, atau berbagi soal terkini di bidang matematika.

"Alasan kami memilih untuk memberikan fasiltas pada guru adalah karena mereka merupakan multiplier dalam penyebaran ICT kepada khalayak lebih luas, khususnya untuk generasi muda masa datang," ucapnya.

Bila para guru sudah akrab dan terbiasa dalam memanfaatkan ICT, khususnya dalam mengajarkan matematika, kata Joni, siswa diharapkan lebih tertarik dalam mempelajarinya.

Saat ini, kata Joni, sudah ada sekitar 1.500 guru yang bergabung dan berinteraksi. "Sementara memang baru untuk mata pelajaran matematika, namun ke depannya akan ada juga modul-modul untuk mata pelajaran lainnya," ucapnya.

READ MORE - SAHABAT GURU, SITUS KOMUNIKASI GURU MATEMATIKA

MENARIK MAHASISWA INTERNATIONAL

Selasa, 29 Maret 2011


Secara khusus, jumlah besar mahasiswa AS yang belajar di luar negeri setiap tahun adalah pasar yang belum disentuh dan umumnya diabaikan oleh universitas-universitas di Indonesia. 
 
Memiliki mahasiswa internasional terdaftar di suatu kampus adalah suatu poin plus bagi universitas mana pun yang ingin mencapai status kelas dunia. Terlebih lagi, pertukaran cendekiawan akan meningkatkan reputasi Indonesia untuk ilmu pengetahuan dan penelitian dan mengarah ke kolaborasi jangka panjang dengan centres of excellence di seluruh dunia, sehingga memberi para peneliti Indonesia akses ke temuan-temuan ilmiah besar terkini.
 
Namun, masalah dan tantangan yang lebih besar untuk Indonesia saat ini adalah meningkatkan jumlah mahasiswa internasional di kampus-kampusnya. Dari mana kemungkinan mahasiswa internasional ini berasal dan apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa internasional di Indonesia? Bagaimana situasi yang ada?

Indonesia telah menarik 5.366 mahasiswa tersier internasional pada tahun 2007, menurut data resmi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Angka ini, meskipun menunjukkan peningkatan sebesar 13.4% pada tahun lalu, masih tetap rendah dibandingkan dengan mahasiswa internasional yang belajar di negara-negara tetangga seperti Malaysia atau Australia. Malaysia memiliki 47.928 mahasiswa tingkat universitas internasional, sementara Australia memiliki 177.760 mahasiswa pada tahun 2007.

Mayoritas mahasiswa internasional di universitas-universitas di Indonesia berasal dari Malaysia (53 %) dan Timor Leste (31 %). Kedokteran adalah jurusan favorit, dipilih oleh 47 persen dari mahasiswa internasional ini, diikuti oleh Ilmu-ilmu Sosial dan Teknik, yang masing-masing berjumlah di atas 900 mahasiswa.

Mahasiswa dari negara-negara lain seperti Cina, Korea Selatan, dan Jepang secara keseluruhan masing-masingnya berjumlah kurang dari 200. Amerika Serikat (AS) pun hanya diwakili oleh 29 mahasiswa. Ini hanya bagian kecil dari jumlah total mahasiswa AS yang pergi ke luar negeri untuk belajar biasanya untuk satu semester. Sebanyak 223.534 mahasiswa AS belajar di luar negeri pada 2006.

Tujuan paling populer untuk mahasiswa-mahasiswa ini adalah Inggris (32.705), diikuti oleh Italia dan Spanyol masing-masing lebih dari 20,000 mahasiswa. Cina menerima 11.064, sementara Thailand menerima 1.584 mahasiswa AS.

Tetangga yang untung
Berdasarkan data-data itu bisa dilihat, bahwa tetangga-tetangga Indonesia menerima lebih banyak daripada Indonesia yang hanya berjumlah 29 mahasiswa. Australia, dengan penduduk yang sedikit dibandingkan Indonesia atau AS, memiliki jumlah kecil mahasiswa yang belajar di luar negeri.
 
Berdasarkan penelitian belakangan ini, sekitar 8.354 mahasiswa Australia mengambil program studi internasional tahun 2007. Jumlah ini hanya 6 persen dari jumlah total mahasiswa S-1 di Australia. Adapun negara-negara tujuan terpopuler adalah di Eropa (39 % dari pengalaman), Asia (31 %) dan benua Amerika (25 %) dengan AS sebagai negara favorit bagi mahasiswa Australia yang akan belajar di luar negeri.

Sebagai persentase dari jumlah total mahasiswa yang belajar di luar negeri, hanya 2 persen mahasiswa Australia menuju Indonesia, dibandingkan dengan persentase AS yang hanya 0,01 persen.

Pada 2008, sekitar 150 mahasiswa Australia menjalani program studi formal di Indonesia. Para mahasiswa itu melakukannya di bawah program Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) dan program Endeavour Student Exchange yang keduanya didukung oleh Pemerintah Australia. Sebanyak 100 lainnya atau lebih berpartisipasi dalam short courses intensif.

Lebih miris lagi, semua mahasiswa itu belajar bahasa Indonesia di samping seni (tari, musik) dan kebudayaan. Secara keseluruhan, maka wajar untuk dikatakan bahwa Indonesia tertinggal dari tetangga-tetangganya dalam hal menarik mahasiswa internasional.

Secara khusus, jumlah besar mahasiswa AS yang belajar di luar negeri setiap tahun adalah pasar yang belum disentuh dan umumnya diabaikan oleh universitas-universitas di Indonesia. Fokus Indonesia masih berkisar pada dua tetangga dekatnya, yaitu Malaysia dan Timor Leste, dan pada mahasiswa-mahasiswa yang belajar sepanjang masa studinya di Indonesia.

Kini, tren global dari mobilitas mahasiswa internasional bergerak ke arah yang berlawanan. Pergerakan mahasiswa internasional didominasi oleh program-program studi jangka pendek di luar negeri. Maka, kira-kira apa yang dapat universitas-universitas di Indonesia lakukan?

READ MORE - MENARIK MAHASISWA INTERNATIONAL

BEASISWA AS UNTUK GURU SMP DAN SMA

Kamis, 17 Maret 2011

Program ini akan dimulai di bulan Januari 2012 - Mei 2012, yang juga akan melibatkan observasi di sekolah tingkat menengah di AS yang akan menghubungkan peserta secara aktif dengan para guru dan siswa dari AS.
 
Kabar gembira bagi para guru SMP atau SMA yang menjadi pengajar penuh bidang studi Bahasa Inggris, Ilmu Sosial, Kewiraan, Matematika, serta Ilmu Pengetahuan Alam. Tahun ini, The International Leaders in Education Program (ILEP) kembali menawarkan beasiswa studi ke Amerika Serikat (AS) tahun akademik 2011/2012. 


ILEP adalah program milik Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departement Luar Negeri AS. ILEP dikelola oleh IREX (the International Research & Exchanges Board), sebuah organisasi nonprofit yang terletak di Washington DC, AS.

Melalui program beasiswa ILEP ini studi akan berlangsung selama satu semester dalam program akademik di universitas di AS, yang meliputi kuliah dan pelatihan intensif dalam bidang metodologi pengajaran, pembuatan materi pelajaran, strategi mengajar yang disesuaikan dengan tempat dan lingkungan pengajaran, kepemimpinan guru, termasuk penggunaan komputer dan internet, serta software sebagai alat bantu dalam mengajar.

Program ini akan dimulai di bulan Januari 2012 - Mei 2012, yang juga akan melibatkan observasi di sekolah tingkat menengah di AS yang akan menghubungkan peserta secara aktif dengan para guru dan siswa dari AS.
Adapun skema beasiswa ini meliputi biaya orientasi sebelum keberangkatan yang diadakan di Indonesia, tiket pesawat internasional dan domestik di AS, orientasi kedatangan di Washington, DC, biaya studi program akademik, tempat tinggal (umumnya berbagi kamar dengan peserta lain dari program ini), asuransi jiwa dan kesehatan, uang saku selama program akademik di universitas, laptop, dana buku/tunjangan pengembangan profesional dan lain-lainnya.

Bagi yang berminat, pelamar adalah guru sekolah tingkat SMP atau SMA yang menjadi pengajar penuh bidang studi Bahasa Inggris, Ilmu Sosial, Kewiraan, Matematika, serta IPA. Selain itu, kandidat harus berpengalaman mengajar 5 tahun atau lebih dan memiliki kemampuan bahasa Inggris aktif dan pasif yang dibuktikan dengan melampirkan skor ITP/iBT TOEFL minimum 500 atau IELTS 5.0.

Informasi syarat pendaftaran dan formulir bisa diunduh di http://www.aminef.or.id. Batas waktu untuk mengirimkan aplikasi dan dokumen pelengkapnya ditunggu sampai 15 April 2011.

 
READ MORE - BEASISWA AS UNTUK GURU SMP DAN SMA

7 CARA MENJADI GURU PROFFESIONAL

Kamis, 10 Maret 2011



1.      Anda sedang berada diruang guru untuk beristirahat atau sekedar berkumpul dengan rekan sejawat? Sedikit demi sedikit ubah kebiasaan untuk membicarakan hal dan topik diluar areal kita sebagai pendidik professional. Pertama kali anda mungkin akan dianggap aneh, namun sebagai guru jangan khawatir dianggap aneh jika yang kita maksudkan adalah demi perbaikan pola pikir dalam bersikap dan berkarier. Sekarang mana yang lebih penting, membicarakan gosip artis terbaru atau menganalisa pola pikir pemilih pemula dalam pemilu yang baru lalu yang nota bene adalah siswa-siswi kita? Tidak itu saja banyak topik yang jika kita renungkan, tidak layak didiskusikan oleh guru sebagai pendidik. Jika anda masih merasa sulit untuk melakukan hal diatas, caranya gampang, cukup cari bacaan yang bermanfaat, bacalah maka anda akan terhindar dari pembicaraan yang sia-sia di ruang guru.


2.      Jika anda punya rekan baru, bimbinglah dan berikan support dan dukungan untuk maju dengan cara selalu berkomentar positip untuk hal-hal yang dilakukannya. Tempatkan diri anda pada dirinya, maka anda akan menjadi rekan kerja yang supportif dan mau mengerti.

3.      Saat rapat, usahakan lah memberikan ide yang terbaik, masalahnya bukan pada diterima atau tidak, tapi sudahkah anda belajar meyakinkan orang lain bahwa ide andalah yang terbaik. Hal yang terbaik ketika meyakinkan rekan sekerja adalah dengan menggunakan data yang berupa hasil riset.

4.      Jadilah guru yang berpikiran terbuka atas ide atau pendapat orang lain, menyadari kelemahan dan kekuatan diri kita sendiri, dijamin makin hari wawasan dan kualitas diri kita sebagai guru akan bertambah.

5.      Ciptakan jaringan bagi diri sendiri yang membuat anda semakin hari berubah kearah guru yang lebih baik. Gunakan situs pertemanan seperti facebook untuk membuat jaringan pada pribadi-pribadi yang membuat anda bersemangat untuk maju. Jangan gunakan situs pertemanan untuk pelarian ketika anda mempunyai masalah dengan rekan sekerja di sekolah. Sambil berusaha sedikit demi sedikit menyelesaikan hal yang mungkin menjadi ganjalan , buktikan bahwa jika anda tidak mendapatkan support yang baik disekolah anda bisa mendapatkannya dengan bantuan teknologi.

6.      Semua guru berbeda, seperti juga terhadap siswa, sebagai rekan kita semestinya menjadikan perbedaan itu sebagai anugrah. Dengan menyadari perbedaan, pikiran kita akan lebih cepat terbuka ketika menerima kritik, masukan dan ide dari rekan sekerja. Saat yang sama kita menjadi lebih jujur mengenai kelebihan dan tidak malu mengatakan kekurangan sebagai pribadi.

7.      Jangan takut untuk dibicarakan oleh orang lain ‘dibelakang’. Terkadang sebagai guru, hanya karena takut dibicarakan orang lain dibelakang, guru menjadi malas untuk berinovasi dan melakukan sesuatu dengan cara yang kreatif dan beda. Padahal jika sebagai guru, kita yakin bahwa hal yang kita lakukan demi kebaikan siswa, untuk apa pusing mendengarkan pendapat orang lain. Mari mensucikan niat bahwa semua hal yang terbaik yang kita lakukan adalah demi mempersiapkan masa depan siswa, bukan demi karier, demi dipuji rekan, atasan dan orang tua siswa.

READ MORE - 7 CARA MENJADI GURU PROFFESIONAL

RI - AUSTRALIA SETUJU TINGKATKAN KERJASAMA PENDIDIKAN

PERTH - Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat untuk meningkatkan hubungan pendidikan kedua negara yang selama ini telah berjalan baik. "Pendidikan memainkan peranan penting bagi hubungan kedua negara dalam upaya membangun hubungan masyarakat dengan masyarakat serta  mengembangkan saling pengertian lebih besar antara dua negara," kata Menteri Pendidikan Australia Senator Chris Evans, di Perth, Australia, Kamis (10/3).

Hal tersebut diungkapkannya usai dirinya melakukan pembicaraan dengan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Pendidikan Nasional M Nuh. Menurutnya, Indonesia adalah mitra penting dan keuntungan kedua negara terutama didapat dari pertukaran ekonomi dan sosial yang datang dari kedua masyarakat dengan cara pertukaran pengalaman pendidikan.

"Wakil Presiden Boediono memiliki sejarah lama di Australia di bidang pendidikan pada sejumlah universitas di sini termasuk juga pada almamaternya University of Western Australia," katanya.

Menurutnya, pendidikan tetap menjadi 'bendera' hubungan bilateral kedua negara dan Australia akan melanjutkan upaya kerjasama penting ini di masa mendatang. Dikatakan senator pula, kerjasama pendidikan Australia dan Indonesia memainkan peranan penting dalam meningkatkan kehidupan ratusan hingga ribuan pelajar Indonesia.

"Hingga 2015 kerjasama investasi pendidikan akan mencapai 500 juta dolar Australia yang digunakan untuk membangun dan memperluas sekolah, pelatihan guru serta mempromosikan pluralisme dan toleransi di Indonesia," kata Evans.

Australia saat ini tetap menjadi salah satu tujuan utama bagi pelajar Indonesia dengan lebih 18 ribu mahasiswa yang tercatat di sejumlah institusi Australia selama 2010. Pendaftaran mahasiswa dari Indonesia, katanya, terus berlanjut dan meningkat dan Australia menyambut baiuk pertukaran budaya, sosial serta akademik.

Pemerintah Australia, katanya, komitmen untuk mendorong mahasiswa Australia juga berkeinginan menyelesaikan studi di Indonesia.


READ MORE - RI - AUSTRALIA SETUJU TINGKATKAN KERJASAMA PENDIDIKAN

Subardini Bariel, S.Si, M.M.. Diberdayakan oleh Blogger.